Desa Pejagatan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, mulai menata langkah sebagai desa mandiri wisata. Salah satu upayanya dilakukan melalui pelatihan kreasi souvenir dari bahan plastik bekas. Kegiatan ini menyasar dua tujuan sekaligus: menggali potensi lokal dan memberi solusi pada persoalan sampah plastik yang kian menumpuk.
Pelatihan yang digelar di desa dampingan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah ini menjadi bagian dari strategi pengembangan pariwisata desa berbasis pemberdayaan masyarakat. Souvenir-souvenir yang dihasilkan dari tangan warga nantinya diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas Desa Pejagatan bagi para wisatawan.
“Dengan kegiatan pelatihan ini, kami berharap muncul produk-produk kreatif yang bisa memperkuat identitas desa wisata. Selain itu, kami juga ingin dampaknya terasa nyata bagi masyarakat, baik dari sisi peningkatan pendapatan maupun penurunan angka kemiskinan,” ujar Plt. Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Endah Dwi Setyorini, SH, MH dalam sambutannya saat membuka kegiatan.
Tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, pelatihan ini juga membawa misi lingkungan. Penggunaan bahan utama dari limbah plastik menjadi langkah nyata untuk mengurangi dampak negatif sampah. Bahan-bahan tersebut sebagian besar dikumpulkan dari bank sampah yang saat ini tengah dikembangkan di Desa Pejagatan.
Pendekatan ini memperlihatkan bahwa pembangunan desa tak harus selalu dimulai dari hal besar. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, dari sampah pun bisa tumbuh nilai tambah. Jika terus konsisten, bukan tidak mungkin Pejagatan akan menjadi salah satu model desa wisata yang menginspirasi, di mana kreativitas, kepedulian lingkungan, dan kesejahteraan warga tumbuh bersama.